Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Pontianak Flickr


SEJARAH KOTA PONTIANAK dan SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE YouTube

Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie's son, Syarif Usman, continued the mosque's construction and named it after his late father. I was in awe of the building's wooden construction. It is humble yet beautiful and grand in scale. At the center of it, six large columns support the mosque's ceiling and roof.


TAKJUB INDONESIA MASJID SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE, PONTIANAK

A A A. KERAJAAN Pontianak adalah satu di antara kerajaan Melayu yang cukup berpengaruh di Indonesia. Kerajaan ini didirikan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri, seorang keturunan Arab-Melayu yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Sultan Syarif Abdurrahman lahir 15 Rabiul Awal 1151 Hijriyah atau bertepatan 3 Juli 1738.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Kekunaan

Syarif Abdullah Alkadrie, M.H berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Nasional Demokrat (NASDEM) dari Dapil Kalimantan Barat setelah memperoleh 73.774 suara. Syarif dikenal sebagai seorang dosen hukum di Universitas Panca Bhakti di Pontianak dan mantan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kalimantan Barat..


kisah teladan islami Syarif Abdurrahman Alkadrie ( sultan pertama pontianak )

Syarif Abdurrahman Alkadrie merupakan Pendiri dan Sultan pertama Kerajaan Pontianak. Ia dilahirkan pada tahun 1142 Hijriah / 1729 / 1730 M. Beliau adalah seorang habib atau keturunan Rasulullah keturunan Rasulullah, putra Al Habib Husin, seorang penyebar ajaran Islam yang berasal Arab. Nasabnya bersambung hingga Imam Ali Ar-Ridha.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Pontianak Flickr

Syarief Abdullah Alkadrie, S.H., M.H. (lahir 14 Juni 1966) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota DPR-RI selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024). Ia mewakili daerah pemilihan Kalimantan Barat I, yang meliputi Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Landak, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, dan.


Sejarah Kota Pontianak, Didirikan Sultan Syarif Abdurahman AlQadri

Putranya yang bernama Syarif Abdurrahman Alkadrie kemudian dinikahkan dengan putri Raja Opu Daeng Manambung yang bernama Utin Candramidi. Sebelum wafat pada 1770, Habib Husein Alkadrie berpesan kepada putranya untuk mencari kediaman baru. Pada 1771, Syarif Abdurrahman beserta istri dan pengikutnya mencari kediaman baru menggunakan 14 perahu.


Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie YouTube

Dalam sejarahnya, Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Kemudian tempat ini diberi nama Pontianak.


Sosok tokoh nasional, Syarif Abdul Hamid Alkadrie pencipta lambang negara Indonesia Garuda

Syarif Abdullah Alkadrie, M.H berhasil menjadi Anggota DPR-RI periode 2019-2024 dari Partai Nasional Demokrat (NASDEM) dari Dapil Kalimantan Barat I setelah memperoleh 75.188 suara. Syarif dikenal sebagai seorang dosen hukum di Universitas Panca Bhakti di Pontianak dan mantan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kalimantan Barat..


Belajar dari Sultan Pertama Pontianak, Terbuka Kepada Semua Suku dan Agama

Sultan Hamid II, lahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, (12 Juli 1913 - 30 Maret 1978) adalah putra sulung Sultan Pontianak ke-6, Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, adalah perancang Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. [1] Ia memiliki darah keturunan Arab-Indonesia. Semasa hidupnya, Hamid II beristrikan seorang perempuan Belanda.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Kekunaan

Setelah hutan berhasil dibukan, Syarif Abdurrahman Alkadrie lantas mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Daerah itu kemudian diberi nama Pontiank, dan Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Pontianak. Baca juga: 7 Fakta Menarik Balikpapan, Kota Minyak yang Asal-usul Namanya Konon Berhubungan dengan Papan


Keraton Pontianak dan Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie

Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri mangkat tahun 1807. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Pontianak berkembang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup disegani. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie bin Habib Husain Al-Qadri memiliki 66 putra dan putri. SILSILAH : 1. NABI MUHAMMAD SAW 2.


MASJID JAMI’ SULTAN SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE YouTube

Kesultanan Kadriyah Pontianak adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Ibni Alhabib Husein bin Ahmad Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Sayidina Husain di daerah muara simpang tiga Sungai Kapuas kecil dan sungai landak yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda. Ia melakukan dua pernikahan politik di.


November 2014 Arus Deras

Alkadrie was the son of al Habib Hussein, a Muslim scholar from Semarang who moved to West Kalimantan in 1733 and was received by the Sultan of Matan, Kamaluddin, and then elected to be his Mufti of Religious Matters. He married the daughter of the Sultan, Nyai Tua. From this marriage, Syarif Abdurrahman Alkadrie was born.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie

The Pontianak Kadriyah Sultanate (Malay: کسلطانن قدريه ڤونتيانق, Kesultanan Kadriyah Pontianak) was an Islamic Malay state that existed on the western coast of the island of Borneo from the late 18th century until its disestablishment in 1950. It was founded in 1771 by Sultan Syarif Abdurrahman Ibni Alhabib Husein bin Ahmad Alkadrie, allegedly a descendant of Sayidina.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Pontianak Flickr

Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie (lahir 1742 H) yang membuka pertama Kota Pontianak, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185, untuk kemudian pada Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja'ban hari Isnen, SYARIF ABDURRAHMAN ALKADRIE dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak.


DSC_2350Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie Direktorat Pelindungan Kebudayaan

A. Selayang Pandang. Makam Batu Layang adalah kompleks permakaman para sultan Kesultanan Kadriah sejak sultan pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, hingga sultan terakhir, Sultan Hamid II Alkadrie. Di kompleks permakaman ini, juga dimakamkan para permaisuri dan pangeran Kesultanan Kadriah Pontianak. Permakaman Batu Layang telah dibangun.

Scroll to Top