YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS


Nias Satu » Tren Baru, Upacara Pernikahan Jadi Sarana Promosi Budaya Nias di Perantauan

Lebih dari sekadar upacara adat, lompat batu telah menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke daerah ini.. Pemuda suku Nias dilatih untuk melompati tumpukan batu yang tinggi sebagai bukti bahwa mereka sudah cukup kuat dan matang secara fisik. Ini merupakan ujian fisik yang signifikan yang mencerminkan.


Ketua DPRD Bojonegoro Kenakan Baju Adat Nias Saat Upacara HUT Kemerdekaan

Suku Nias merupakan salah satu suku yang masih memegang teguh nilai-nilai adat dan tradisi yang ditinggalkan oleh nenek moyangnya. Hal ini dapat dibuktikan dari upacara adat yang masih berlaku hingga saat ini, seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian dan upacara adat lainnya. Peta pulau Nias. (Foto: Screenshot Google Maps)


Baju Pengantin Adat Nias

Maka dari itu meskipun suku Nias tinggal di tempat atau daerah lain, ia masih tetap menjunjung tinggi adat atau tradisinya. Tulisan ini akan membahas salah satu adat istiadat suku Nias yaitu pada penikahan. Pada perkawinan atau pernikahan suku Nias, ada beberapa langkah dan urutan yang harus dilakukan dalam upacara adat pernikahan oleh suku Nias.


Prosesi Pernikahan Adat Nias Sumatera Utara BatakPedia

Hampir tiap tahun menggelar upacara adat yang beberapa di antaranya jadi daya tarik wisata. Berikut 5 tradisi dan budaya unik suku Nias. BACA JUGA: Mengenal Bomena, Tradisi Berburu Anak Gadis oleh Bujang Bhutan untuk Disetubuhi. 1. Manafo. Manafo merupakan tradisi mengunyah sirih khas orang Nias. Sirih jadi simbol persahabatan di Nias.


Tarian Adat Nias

Suku Nias memiliki pakaian adat tersendiri bernama Ohalu untuk laki-laki. Ciri khasnya antara lain berwarna emas dengan perpaduan warna lain, seperti putih, merah, dan hitam. Sementara pakaian adat perempuan bernama Oroba Si'oli dengan ciri dan warna yang sama. Pembagian warna untuk pakaian adat Suku Nias menandakan kasta dari masyarakat.


Fahombo, Tradisi Lompat Batu Kebanggaan Suku Nias Where Your Journey Begins

Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih.


Mengenal Baju Adat Nias Suamtera Budayanesia

Berikut tiga tradisi adat unik Kepulauan Nias yang dapat Anda saksikan di Ya'ahowu Nias Festival 2018. 1. Pelompatan Batu Kolosal. Jangan lewatkan atraksi lompat baru khas Nias yang disebut oleh masyarakat Nias sebagai "Fahombo" atau "Hombo Batu". Tradisi yang diwariskan secara turun-menurun.


pernikahan Adat Nias.Penyerahan Ono Nihalo YouTube

Upacara adat suku Nias yang cukup terkenal yaitu upacara lompat batu. Upacara adat ini dilaksanakan bagi anak-anak remaja Nias menjelang dewasa. Upacara adat ini dilakukan di tengah perkampungan dengan iringan tari perang. Pelaksanaan upacara adat dilakukan dengan cara melompati tumpukan batu alam setinggi 2 meter yang dilakukan oleh remaja.


to Nias Island Pakaian Adat Nias

Adalah Desa Bawomataluo, salah satu desa adat di Kabupaten Nias Selatan yang sangat kental dengan Tradisi Lompat Batu. Bawomataluo, dalam bahasa Nias, berarti bukit matahari. Sesuai dengan letaknya yang berada di atas bukit dengan ketinggian 324 meter di atas permukaan laut, dibangun berabad-abad lalu.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

5. Upacara Mata Pencaharian. Suku Nias mengenal tiga upacara yang biasa dilakukan dalam pencaharian nafkah, yaitu: Upacara membuka hutan atau famohu tanö; Upacara ini adalah upacara memilih, menetapkan, dan meresmikan tanah sebagai hak milik. Pada upacara ini dilakukan doa permohonan rezeki kepada roh leluhur dan menyembah penguasa hutan.


Pakaian Adat Tradisional Nias

Tarian itu dinamakan tarian Maena dan dilakukan pada setiap acara adat, khususnya upacara perkawinan yang dihadiri oleh banyak orang. Keterlibatan massa Citation : Zaluchu, Sonny Eli. (2020). "Deskripsi Tarian Maena sebagai Identitas Suku Nias". Nyimak: Journal of Communication, 4(1): 135-147.


Tradisi lompat batu dari Pulau Nias,Sumatera Utara

Tradisi lompat batu Bawomatulo Foto: Antara/Irsan Mulyadi. Ketika ritual fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat pejuang Nias. Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas yang datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar sekitar 1 meter, dan panjang.


Niha ewali (Southern Nias) BME habitatio

Adat-adat lainnya seperti perbudakan dan pengayauan juga telah dihapuskan ketika Pulau Nias bergabung dengan dunia modern. Tetapi banyak adat istiadat Nias masih dipraktekkan, seperti lompat batu, upacara pernikahan dan terutama sekali, tarian tradisional dan musik. Lompat batu. Lompat batu (Hombo Batu) adalah praktek budaya Nias yang unik.


Tarian Tradisional Nias CRISS JP

Rumah Adat Suku Nias. Rumah adat Nias ( bahasa Nias: Omo Hada) adalah suatu bentuk rumah panggung tradisional orang Nias, untuk masyarakat pada umumnya. Selain itu terdapat pula rumah adat Nias jenis lain, yaitu Omo Sebua, yang merupakan rumah tempat kediaman para kepala negeri (Tuhenori), kepala desa (Salawa), atau kaum bangsawan.


Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Traverse.id

Suku Nias adalah kelompok etnik yang berasal dari Pulau Nias.Mereka menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono berarti anak/keturunan; Niha = manusia) dan Pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö berarti tanah).Hukum adat tradisional Nias secara umum disebut fondrakö.Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik, dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih.


DjarotSihar Ikuti Upacara Adat Nias

Pakaian adat Suku Nias bernama Ohalu untuk laki-laki yang memiliki ciri warna emas dengan perpaduan warna lain, seperti putih, merah, dan hitam. Adapun pakaian adat perempuan dinamakan Oroba Si'oli dengan ciri warna yang sama. Pembagian warna ini menandakan kasta dari masyarakat. Misalnya, warna kuning dengan corak persegi dan bunga kapas yang digunakan oleh kaum bangsawan, merah bercorak.

Scroll to Top