Gowok, Sebuah Tradisi Tabu yang Pernah Ada di Tengah Masyarakat Jawa. Ini Bukan Hanya Soal Nafsu!


TOP FILES Gowok, Tradisi Vulgar Edukasi Seks yang Sudah Punah Okezone Nasional

Tradisi Gowok di abad ke-15, perlahan-lahan pudar dan akhirnya menghilang pada tahun 1960-an. Selain memang berbenturan dengan nilai-nilai agama, tradisi Gowok juga dipandang menjadi sesuatu yang bisa membahayakan sang anak-anak yang nyantrik. Maupun bagi pihak keluarga atau calon keluarga dari perempuan yang akan dinikahinya.


Gowok, Penjebol Tabu Edukasi Seks Di Tanah Jawa

Tradisi ini dikenalkan seorang wanita bernama Goo Wok Niang. Dalam masyarakat Jawa, pelafalannya berubah jadi "gowok". Namun disebutkan, tradisi yang marak di daerah Purworejo dan Banyumas ini, mulai hilang di era 1960-an, lantaran memang tradisinya melanggar norma dan agama. Lihat juga: Lagu Ciptaan Cowok Ini Easy Listening! Follow Berita.


Gowok, Sebuah Tradisi Tabu yang Pernah Ada di Tengah Masyarakat Jawa. Ini Bukan Hanya Soal Nafsu!

Tradisi Gowok merupakan tradisi lama Jawa berupa pengajaran yang bertujuan untuk mengajarkan para perjaka supaya menjadi Laki-Laki yang Jantan untuk mempersiapkan masa pernikahannya nanti. Tradisi ini pada dasarnya cukup tabu sehingga tak banyak orang yang mau terbuka tentang tradisi ini. Tradisi ini dibawa oleh Goo Wook Niang, wanita asal.


TRADISI TABU ‼️ GADIS PENGASUH PRIA AGAR JANTAN GOWOK YouTube

Tradisi yang satu ini mungkin dianggap cukup tabu dan tak banyak orang yang mau terbuka membahasnya. Namanya tradisi gowok. Tradisi yang konon berasal dari T.


Gowok Fruit Information and Facts

Tradisi gowok bermula dari kedatangan seorang perempuan bernama Goo Wok Niang dari Tiongkok. Dia sampai di Tanah Jawa bersama dengan Laksamana Cheng Ho yang legendaris tersebut pada 1415. Beda dengan masyarakat Jawa yang menganggap pendidikan seks sebagai hal yang tabu, Goo Wok Niang justru membuka konsultasi bagi laki-laki yang akan menikah.


GOWOK Tradisi Tabu Yang Dahulu Pernah Ada di Masyarakat Jawa YouTube

Dalam waktu yang tak lama itu, praktik tersebut pada akhirnya dikenal banyak masyarakat Jawa hingga menjadi tradisi di kemudian harinya. Penulis Indonesia yang pernah menulis novel tentang Gowok, Budi Sarjono mengatakan bahwa kata gowok sendiri dipakai untuk mengenang Goo Wok Niang, dan memang benar sekali ternyata ada cerita yang mendukung.


Gowok, Sebuah Tradisi Tabu yang Pernah Ada di Tengah Masyarakat Jawa. Ini Bukan Hanya Soal Nafsu!

Pembahasan mengenai gowok dan tradisi gowokan menarik minat sejumlah pengarang. Novel dan tulisan mengenai gowok bermunculan, salah satunya Nyai Gowok karya Budi Sardjono. Dalam novel tersebut, Budi mencoba merunut sejarah kehadiran gowok di pulau Jawa. Ia menyebut Goo Wook Niang sebagai perempuan yang pertama kali memperkenalkan cara mendidik anak lelaki yang beranjak dewasa dengan diajak.


SEJARAH JAWA TRADISI GOWOK, GURU KAMASUTRA JAWA ABAD 15 YouTube

Tradisi gowok pernah atau masih dapat ditemui di daerah Purworejo, Blora, dan Banyumas. Tradisi ini umumnya dianggap telah ditinggalkan. Asal kata. Gowok dalam bausastra Jawa berarti lubang di pohon kayu tempat burung bersarang. Kata ini kemudian berarti simbolis untuk gowok yang memiliki 'lubang' pada tubuh.


Pendidikan Seks Jawa Kuno Yang Pernah Ada Sebelum Era Modern.

Liputan6.com, Semarang-Gowok adalah salah satu tradisi lawas masyarakat Jawa yang pernah akrab di Jawa Tengah.Meski merupakan tradisi yang berkembang di tanah Jawa, namun tadisi gowok ini justru diperkenalkan oleh seorang wanita Tiongkok bernama Goo Wok Niang.. Goo Wok Niang datang ke Jawa bersama Laksamana Cheng Ho 1415. Dikutip dari berbagai sumber, nama gowok berasal dari nama Goo Wok Niang.


Gowok, Tradisi Jawa Berasal dari Tiongkok yang Mengajarkan Ilmu Kamasutera KASKUS

Berkenalan dengan tradisi Gowok! via s.kaskus.id. Tradisi pergowokan di daratan Jawa awalnya diperkenalkan oleh wanita asal Tiongkok bernama Goo Wok Niang. Dia datang ke Jawa bersama Laksamana Cheng Ho pada tahun 1415-an. Dalam waktu tak lama, praktik tersebut akhirnya dikenal banyak masyarakat Jawa, bahkan menjadi tradisi di kemudian hari.


Hari Ibu Dusun Gowok 2019 AtmaGo

Pembahasan mengenai gowok dan tradisi gowokan menarik minat sejumlah pengarang. Novel dan tulisan mengenai gowok bermunculan, salah satunya Nyai Gowok karya Budi Sardjono. Dalam novel tersebut, Budi mencoba merunut sejarah kehadiran gowok di pulau Jawa. Ia menyebut Goo Wook Niang sebagai perempuan yang pertama kali memperkenalkan cara mendidik.


Gowok, Sebuah Tradisi Tabu yang Pernah Ada di Tengah Masyarakat Jawa. Ini Bukan Hanya Soal Nafsu!

Gowok adalah tradisi yang konon katanya berasal dari Tiongkok dan tiba di Jawa ini bisa dibilang tradisi untuk mengajari remaja laki-laki bisa menjadi seorang pria dewasa. Dewasa yang dimaksud adalah dapat memahami seluk beluk tubuh perempuan. Ada sejumlah cerita menarik terkait tradisi yang satu ini. Bahkan ada novel yang dibuat dengan latar.


Tradisi Gowok Bukan Hanya Gembleng Bujang Lihai Di Ranjang Gaekon

Tradisi ini konon dibawa oleh Goo Wook Niang, sosok wanita Tiongkok yang membawa tradisi tersebut ke Jawa. Karena lidah orang Jawa saat itu agak sulit melafalkan nama lengkap Goo Wook, maka disingkat jadi 'gowok' saja. Biasanya remaja laki-laki bisa menghabiskan waktu selama beberapa lama dalam "asuhan gowok". Masa ini disebut nyantrik.


Begini Rasanya Warga Perum Polri Gowok, Kunjungan Ke Museum TNI AU Dirgantara Mandala Media

Gowok merujuk pada nama yang tercatat dalam sejarah sebagai Goo Wok Niang, perempuan asal Tiongkok yang masuk ke Jawa atas ajakan Laksamana Cheng Ho. Dari perempuan inilah tradisi Gowok yang asalnya dari istana raja-raja Tiongkok hadir di tanah Jawa. Dari eranya saja kita jadi tahu bahwa praktik semacam ini hadir semenjak ratusan tahun lampau.


Gowok, Tradisi Mengasuh Pria Agar Makin Jantan dan Mampu Memuaskan Wanita Lahir dan Batin

Tradisi gowok disebut sebuah tradisi edukasi atau pendidikan seks. Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber, tradisi ini sudah marak pada abad ke-15 namun menghilang pada era 1960-an. Dikutip dalam novel 'Nyai Gowok' karya Budi Sarjono, tradisi ini asal-usulnya eksis sejak kedatangan Laksamana Cheng Ho dari Negeri China.


Mengenal Apa Itu Gowok, Wanita Pelatih Seksual Pria Jawa Zaman Dulu

Goo Hwang Lin ini adalah keturunan dari Goo Wok Niang, yang dibawa oleh Laksamana Cheng Ho ke Jawa. Goo Wok Niang digambarkannya sebagai pembawa tradisi gowok asal Tiongkok ke Jawa. Menurut Budi dalam novelnya, kata gowok dipakai untuk mengenang Goo Wok Niang. Setidaknya, sudah ratusan tahun tradisi nan tabu ini hadir di Jawa.

Scroll to Top