Tjong A Fie Mansion Tempat Wisata Bersejarah di Medan Sumatera Utara


Sepenggal Peninggalan Sejarah Kejayaan Imigran Tionghoa di Tjong A Fie Mansion, Medan Annie

Lokasi dari Mansion Tjong A Fie berada di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 105, Kecamatan Medan Barat, Kesawan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sebagai patokan ke lokasi mansion anda bisa mengambil patokan dari Lapangan Merdeka, kemudian ambil Jl. Pulau Pinang menuju pertigaan Jl. Mesjid lalu belok kiri.


MUSEUM 9 Interesting Facts About Tjong A Fie & His House Medan, North Sumatra Alinear

Tjong Yong Hian (1850-1911) was a Hakka Chinese businessman and kapitan who had a great contribution to the development of society in the city of Medan around the early 1900s, he is also brother of Tjong A Fie, the successor kapitan after him.. He began to enter Indonesia in 1867 or when he was about 17 years old, Tjong Yong Hian also known as Zhang Yu Nan or Zhang Rong Xuan, descended from.


FaktaFakta Menarik Rumah Peninggalan Tjong A Fie

Early life. Tjong was born under the name Tjong Fung Nam (spelled in Hakka Chinese, traditional Chinese: 張 鴻 南; simplified Chinese: 张 鸿 南; pinyin: Zhāng Hóngnán) from the Hakka lineage in Guangdong (formerly known as Canton) at year 1860. He was also known as Tjong Yiauw Hian, and later in his life finally known as Tjong A Fie (spelled in Hakka Chinese, traditional Chinese: 張.


Tjong A Fie Mansion Tiket & Aktivitas Desember 2023

Tjong A Fie meninggal dunia pada 4 Februari 1921. Kepergiannya menjadi duka bagi kota Medan. Meski telah lama pergi, sebagaimana termuat dalam arsip KIT Sumut 390/6 tahun 1930 (ANRI), makam Tjong A Fie terus dikunjungi orang-orang untuk melakukan peribadatan.*


Tiket Museum Tjong A Fie Mansion di Medan (Masuk Langsung) Klook Indonesia

Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai Kapitan Tionghoa atau Majoor der Chineezen, yang tugasnya memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Penguasaannya di bidang ekonomi dan politik, membuat Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani. Dia memiliki kerajaan bisnis yang mengurus perkebunan, pabrik minyak.


Museum Tjong A Fie Mansion di Medan yang Unik dan Megah

Tjong A Fie was named Majoor der Chineezen in 1911 to guide the expanding Chinese community in Medan in place of his deceased brother, Tjong Yong Hian.At that time, Tjong Yong Hian was already fairly established in Medan, receiving several royal distinctions from the Dutch Royal government, including the Orde van de Oranje-Nassau honor, for his keen ability to work with and bring much peace to.


Tjong A Fie Mansion

Tjong A Fie died on February 4th, 1921 from apoplexy. On his funeral day, thousands of people lined the street or walk behind his casket to pay their last respect to this great philanthropist and leader. Today, Tjong A Fie's descendants live all over the world. Befitting his inclusive philosophy, the descendants married inter-racial, inter.


Sepenggal Peninggalan Sejarah Kejayaan Imigran Tionghoa di Tjong A Fie Mansion, Medan Annie

The Tjong A Fie mansion is a cultural heritage building in Medan that implemented such a style which made it unique. This research aimed to understand the eclectic style application to the interior of cultural heritage buildings.. Masjid Azizi, Rumah Dinas Walikota Medan, Rumah Tjong A Fie, Stasiun Kereta Api Binjai, Kompleks Makam.


Hello Talalay Tjong A Fie Mansion In Medan

Tjong A Fie was one of the influential figures who had contributed vastly to the development of Medan, the capital city of North Sumatra. He was one of the w.


Tjong a Fie Mansion stock photo. Image of heritage, indoor 210057706

The 35-room, 2-storey Tjong A Fie Mansion was built in 1895, completed in 1900, on an area of 8000 sq. meter. The Mansion has Chinese, Malay and Art Deco influences in its architecture style. The structure was built observing feng-shui principles. The rooms are on four sides of the structures and surround a big open-air courtyard in the middle.


Museum Tjong A Fie Medan 20201 YouTube

Bangunan berlantai dua itu terletak di Jalan Ahmad Yani no 105. Tjong A Fie adalah perantau dari Provinsi Guangdong. Perjalanannya lalu berkahir di Medan. Dan kini, rumah peningalannya itu menjadi salah satu bangunan lawas yang kerap dikunjungi pelancong. Pintu gerbang rumah itu terbuka untuk kunjungan turis antara pukul 09.00-17.00.


Tjong A Fie Mansion

Rumah Tjong A Fie (Hanzi tradisional: 張 耀 軒 故居; Hanzi sederhana: 张 耀 轩 故居; Pinyin: Zhāng Yàoxuān Gùjū) adalah rumah dua lantai di Jalan Ahmad Yani di Kesawan, Medan, Sumatera Utara, yang dibangun oleh Tjong A Fie (1860-1921), pedagang Hakka yang memiliki banyak tanah perkebunan di Medan. Namun, sejak tahun 2009 sebagian rumah ini dibuka untuk dikunjungi umum.


Sejarah Medan tjong a fie mansion kota medan sumatera utara Cerita ANak Medan

the mansion (1930) Tjong A Fie Mansion (traditional Chinese: 張 耀 軒 故居; simplified Chinese: 张 耀 轩 故居; pinyin: Zhāng Yàoxuān Gùjū) is a Dutch colonial-style two-story mansion in Medan, North Sumatra, built by Tjong A Fie (1860-1921) a Hakka merchant who came to own much of the land in Medan through his plantations, later becoming 'Majoor der Chineezen' (leader of the.


Tjong A Fie Mansion Tiket & Aktivitas Januari 2024 TravelsPromo

Tjong A Fie (Hanzi: 張阿輝, 1860-1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatra, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Ma.


FileTjong A Fie Mansion.jpeg Wikitravel

Tjong A Fie Mansion sebuah bangunan Kota Tua di Medan yang menarik untuk dikunjungi. (Dok. Indonesia.go.id/Tommy Bernadus) Tjong A Fie Mansion menetapkan tiket masuk dan jam kunjungan seperti museum pada umumnya. Harga tiket Tjong A Fie Mansion cukup terjangkau oleh wisatawan yaitu Rp 35.000 per orang. Sementara jam buka Tjong A Fie Mansion.


Mengenal Bangunan Bersejarah, Rumah Tjong A Fie

Tjong A Fie (pronounced Cheong Ah Fee) was Medan's most illustrious ethnic Chinese tycoon, who at the peak of his career in the early 20th century owned 23 plantations, 75 per cent of the city.

Scroll to Top