Inilah 7 Jenis Perahu Tradisional Maluku DAILY VOYAGERS


(DOC) Pelayaran hongi adalah pelayaran keliling menggunakan perahu jenis kora ajeng salsa

Berikut ini kebijakan-kebijakan VOC yang diterapkan di Indonesia: 1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan.. Pelayaran Hongi yaitu pelayaran keliling menggunakan perahu jenis kora-kora yang dipersenjatai untuk mengatasi perdagangan gelap atau penyelundupan rempah-rempah di Maluku.


Tujuan Bangsa Portugis Ke Indonesia

Baca juga: Kebijakan-kebijakan VOC di Bidang Ekonomi. Praktik Pelayaran Hongi. Praktik monopoli dan Pelayaran Hongi semakin lama semakin merajalela hingga membuat Ambon, Uliase, dan Hoamoal terpuruk. Kendati demikian, rakyat tetap melakukan perdagangan rempah-rempah secara gelap dan berusaha melawan dengan mengobarkan peperangan.


Pelayaran Hongi Cara Kejam VOC Kendalikan Rempah Nusantara

Salah satu kebijakan dari hak ini adalah Pelayaran Hongi yang bertujuan untuk memusnahkan kelebihan tanaman rempah-rempah sehingga harganya tidak turun. Hal ini menyebabkan kerugian bagi petani karena tanaman mereka dirusak secara sepihak. Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:


Sejarah Pelayaran Hongi, Praktik Perdagangan Jahat Edu Sejarah

6. Pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi merupakan kebijakan ekonomi VOC untuk mengawasi tindakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Kebijakan ini juga akan menghukum pelanggarnya. Tujuan pelayaran hongi adalah mencegah penyelundupan hasil bumi ke pihak lain yang dilakukan dengan perahu perang.


Pelayaran Hongi PDF

Pengertian dan Tujuan Pelayaran Hongi. Dari latar belakang yang sudah dijabarkan diatas, kita bisa menyimpulkan pelayaran hongi adalah suatu sistem keamanan khusus yang dibentuk dan dilakukan oleh bangsa belanda (VOC) yang bertugas menjaga, mengawasi dan mencegah adanya pelanggaran pedagang yang mencari rempah-rempah di nusantara.


(PDF) kebijakan

Berbagai Tujuan Hongi Tochten. Dalam sejarah perdagangan dan kolonialisme, Hongi Tochten adalah salah satu babak yang memperlihatkan keserakahan dan penindasan oleh kekuatan kolonial. Berikut ini beberapa tujuan dari kebijakan Hongi Tochten: 1. Mengamankan Jalur Perdagangan VOC.


Meneropong Arah Kebijakan Sistem Keselamatan Pelayaran

Pelayaran Hongi adalah praktik kebijakan di masa pemerintahan VOC untuk melancarkan jalannya monopoli perdagangan. Praktik ini dilakukan dengan persenjataan lengkap untuk menghukum pelanggar kebijakan. 2. Kapan pelayaran Hongi dilaksanakan? Pelayaran Hongi dilaksanakan sekitar tahun 1625, bersamaan dengan penerapan hak ekstirpasi..


Meneropong Arah Kebijakan Sistem Keselamatan Pelayaran

Pelayaran Hongi merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menyebut pelayaran yang dilakukan oleh pihak Belanda atau Vereenigde Ooostindische Compagnie. Nama ini sering pula disebut Ekspedisi Hongi atau Hongitochten.. Salah satu wilayah yang menolak kebijakan VOC pada masa itu adalah Banda, sehingga Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen.


LATAR BELAKANG PELAYARAN HONGI, TUJUAN, DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PELAYARAN HONGI. YouTube

Kebijakan Ekstirpasi dan Pelayaran Hongi pertama kali dilakukan pada 1625, saat armada VOC melakukan patroli menggunakan perahu kora-kora dan memusnahkan beribu-ribu pohon cengkih milik rakyat Hoamoal. Dua kebijakan ini dilakukan secara beriringan. Pasalnya, apabila ditemukan pelanggaran ketika VOC melakukan Pelayaran Hongi, maka para pelanggar.


Kebijakan Yang Dilakukan VOC Di Indonesia Terlengkap Pelajaran Sekolah

Pelayaran Hongi bertujuan untuk mencegah penyelundupan hasil bumi ke pihak lain selain VOC. Dua kebijakan ini dilakukan secara beriringan. Apabila ditemukan pelanggaran ketika VOC melakukan Pelayaran Hongi, maka akan dikenai hukuman berupa pembinasaan tanaman rempah-rempah. Pohon rempah-rempah, khususnya cengkih dan pala yang berbuah ataupun.


Meneropong Arah Kebijakan Sistem Keselamatan Pelayaran

5. Pelayaran Hongi. Agar monopoli perdagangan yang telah dipraktekkan oleh VOC dapat berjalan mulus, VOC melakukan pelayaran Hongi. Kebijakan yang juga disebut dengan Hongi Tochten ini dilakukan dengan melakukan ekspedisi pelayaran, terutama di Indonesia bagian Timur seperti Ambon, Maluku, Pulau Seram, dan Ternate-Tidore. Oleh karena Indonesia.


Tokoh yang memimpin perlawanan rakyat Ternate dan Tidore terhadap penjajahan Portugis adalah

Kebijakan ini pertama kali dilakukan pada 1625, saat armada VOC melakukan Pelayaran Hongi dan memusnahkan beribu-ribu pohon cengkih milik rakyat Hoamoal. Rakyat Maluku pun terus mengalami penderitaan akibat Pelayaran Hongi yang disertai dengan ekstirpasi. Latar Belakang Pelayaran Hongi


Meneropong Arah Kebijakan Sistem Keselamatan Pelayaran

Akibat Pelayaran Hongi, kehidupan rakyat Maluku berubah 180 derajat dari yang semula hidup sangat makmur, berubah menjadi jatuh miskin bahkan melarat akibat monopoli dagang yang dilakukan VOC. Laki-laki Maluku yang sebelumnya telah ditunjuk sebagai pendayung kapal kora-kora akan dikenakan denda dan dicambuk apabila menolak melakukan pekerjaan.


Latar Belakang Datangnya Bangsa Barat Ke Indonesia Belajar di Rumah

Ekstirpasi adalah kebijakan VOC untuk membakar tanaman rempah - rempah yang melebihi ketentuan dengan tujuan menstabilkan harga di pasaran. Pelayaran Hongi adalah kegiatan pengawasan perdagangan agar tidak terjadi pasar gelap atau perdagangan di luar VOC. Tindakan VOC bagi orang yang melanggar kesepakatan ini yaitu dilakukan penyitaan barang.


Meneropong Arah Kebijakan Sistem Keselamatan Pelayaran

Pelayaran Hongi atau Ekspedisi Hongi (Belanda:. Kebijakan Hongitochten yang disertai dengan ekstirpasi membuat jumlah tanaman rempah-rempah yang ada di Maluku berkurang. Seperti diketahui, VOC akan melakukan pembinasaan tanaman rempah-rempah ketika ditemukan pelanggaran demi meraih kestabilan harga dan memaksimalkan keuntungan. Akibatnya.


Inilah 7 Jenis Perahu Tradisional Maluku DAILY VOYAGERS

Pelayaran Hongi (Hongi Tochten) Masih berlandaskan monopoli perdagangan, kebijakan VOC untuk merealisasikan pelayaran Hongi memengaruhi bidang ekonomi hingga sosial. Pelayaran Hongi adalah patroli untuk mengawasi jalannya perdagangan rempah. Pada tahun 1605, di Ambon, para pedagang yang memiliki rempah-rempah berlebih harus menjualnya ke VOC.

Scroll to Top