Sasirangan, Kain Tenun Khas Banjar yang Indah dan Bertuah


Kain Sasirangan Banjarmasin Bagian Umum Kota Banjarmasin

Kata sasirangan berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur, karena dikerjakan dengan cara menjelujur kemudian diikat dengan tali raffia dan selanjutnya dicelup, hingga kini sasirangan masih dibuat secara manual. Menurut asal usulnya, kain ini diwariskan secara turun temurun sejak abad XII, saat Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa.


Sasirangan, Kain Khas Suku Banjar yang Makin Diminati

Kemudian kain dijemur di bawah sinar matahari langsung. Langkah terakhir dari pembuatan kain sasirangan yaitu disetrika agar kain menjadi lebih rapi, halus dan juga licin. Mengenal salah satu jenis kain tradisional yang berasal dari suku Banjar yaitu kain sasirangan mulak dari makna, sejarah hingga prosesnya.


Kain Sasirangan Banjarmasin Bagian Umum Kota Banjarmasin

Sejarah Kain Sasirangan. Nama 'Sasirangan' ini berasal dari kata 'Sa' yang berarti satu dan 'Sirangan' yang berarti jelujur. Pemberian nama ini didasarkan pada proses pembuatannya yang dilakukan dengan menjelujurkan kain lalu bagian kain tersebut diikat menggunakan benang atau bahan lain baru kemudian dicelupkan pada pewarna kain.


Sasirangan, Kain Tenun Khas Banjar yang Indah dan Bertuah

Bahan yang digunakan untuk membuat kain sasirangan pada awalnya berasal dari serat kapas atau katun. Dalam perkembangannya, bahan baku ini berkembang bukan saja dari kapas, melainkan juga dari bahan non kapas. Tetapi yang jelas bahan bakunya berasal dari bahan baku berupa kain. Adapun jenis-jenis kain yang dijadikan bahan baku tersebut pada.


Kain tradisional sasirangan berasal dari daerah 2021

Kain Sasirangan ini biasanya digunakan sebagai ikat kepala (laung), sabuk, dan sarung (tapih bumin) oleh kaum pria. Sedangkan untuk wanita, kain Sasirangan biasanya digunakan sebagai selendang, kerudung (kekamban), dan kemben (udat). Mengenal Sasirangan, kain sakral penyembuh penyakit dari Kalimantan. Kain khas Banjar ini diyakini memiliki.


Kain Sasirangan, Khas Adat Suku Banjar Jayakarta News

Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan. Kain ini bahkan telah melalui tahap-tahap perizinan atau pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Departemen Hukum dan HAM RI. Sasirangan berasal dari kata menyirang sehingga nama kain khas Kalimantan Selatan ini cukup sesuai dengan cara pembuatannya.


Catatanku Sasirangan (Kain Khas Banjar Unik)

Sasirangan sendiri berasal dari kata 'Sa' yang berarti satu, dan 'Sirang' yang artinya jelujur. Pemberian nama kain Sasirangan ini merujuk kepada proses pembuatannya yakni dibuat dengan teknik tusuk jelujur. Merujuk ke Hikayat Banjar, kain ini sudah ada dari sejak abad ke-7. Dahulu, kain ini bernama kain langgundi.


Foto Mengenal Sasirangan Asal Kalimantan Selatan Sejarah, Ciriciri, dan Motif

Mengenal Batik Sasirangan - Sasirangan adalah jenis kain khas yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Batik Sasirangan merupakan sebuah batik yang dibuat di atas kain tenun yang digunakan sebagai pakaian adat untuk digunakan dalam kegiatan upacara adat yang berlaku di suku banjar.


Kain Sasirangan Berasal Dari Ilustrasi

Sasirangan berasal dari kata Sirang (bahasa Banjar) yang artinya rajut. Teknik menyirang ini menghasilkan keunikan seni tekstil khas Banjar Kalimantan Selatan.. Sasirangan adalah kain tradisional yang dibuat dari teknik "menyirang" khas Suku Banjar (Provinsi Kalimantan Selatan), yang ternyata diangkat dari kisah Patih Lambung Mangkurat dalam.


Kain Sasirangan Khas Kalimantan Selatan Rira Clothing

Hal tersebut memengaruhi warna pada kain sasirangan. Misalnya, apabila kain tersebut digunakan dalam pengobatan penyakit kuning, maka warna kain tersebut dibuat kuning. Adapun warna pada kain sasirangan berasal dari pewarna alami, di antaranya dari kunyit, jahe, biji buah gandaria, dan kulit rambutan.


Sasirangan, Kain Khas Suku Banjar Kalimantan Selatan

Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan (batatamba) serta mengusir dan melindungi diri dari gangguan roh jahat. Agar bisa digunakan sebagai alat pengusir roh jahat atau pelindung badan, kain sasirangan dibuat berdasarkan pesanan (pamintaan) -sehingga dikenal pula sebagai kain pamintaan.


Kain Sasirangan, Traditional Cloth from South Kalimantan Bali News and Updates

Menurut hikayat lama, kain batik sasirangan dibuat pertama kali oleh Patih Lambung Mangkurat yang berawal dari kisah ritual semedi atau bertapa selama kurang lebih 40 hari 40 malam lamanya di atas suatu rakit balarut banyu. Ketika itu saat menjelang akhir ritual semedinya, rakit patih lambung mangkurat tiba di wilayah rantau kota Bagantung.


Kain Sasirangan Banjarmasin PPID Kota Banjarmasin

Sasirangan merupakan salah satu wujud pengetahuan lokal masyarakat Kalimantan Selatan, meskipun saat ini kain Sasirangan sudah digunakan dalam keseharian. Sejarah Sasirangan. Sasirangan berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur. Karena pada saat pengerjaannya dilakukan dengan cara menjelujur kemudian diikat dengan tali rafia dan dicelup.


Kain Sasirangan Banjarmasin Bagian Umum Kota Banjarmasin

Pengertian Kain Sasirangan. Kain sasirangan merupakan kain batik yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam tradisi yang berkembang di daerah setempat kain batik ini konon dipercaya mampu mengobati berbagai jenis penyakit sehingga di masa lampau kain sasirangan hanya bisa dibuat berdasarkan permintaan.


Kain Sasirangan Banjarmasin Bagian Umum Kota Banjarmasin

Kain sasirangan adalah salah satu wastra (kain tradisional) Nusantara yang berasal dari kata sirang, artinya jelujur atau menjahit jarang-jarang yang merupakan teknik pembuatan kain ini. Tahapannya dimulai dari pembuatan motif pada kain, kemudian dijelujur, diikat dengan tali, dan dicelupkan ke bahan pewarna.


Yuk Kenali 10 Kain Tradisional Negara Kita! Ali Mustika Sari

Warna kain sasirangan, tulis laman irmasasirangan.com, berasal dari zat pewarna alami seperti biji, buah, daun, kulit, atau umbi tanaman yang tumbuh liar di hutan atau sengaja ditanam di sekitar tempat tinggal para pembuat kain sasirangan. Kuning berasal dari kunyit atau temulawak; merah dari gambir, mengkudu, lombok merah, atau kesumba; hijau.

Scroll to Top