5 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah yang Penuh Sejarah


Dohong Iconic Traditional Weapon Central Kalimantan Stock Vector (Royalty Free) 2233877591

Senjata Tradisional Dohong, Kalimantan (pinterest.com/Daniel Chandra) Sumber Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Cari soal sekolah lainnya KOMPAS.com - Kalimantan Tengah memiliki sejumlah senjata tradisional. Sebenarnya senjata tersebut tidak berbeda jauh dengan provinsi Kalimantan lainnya. Karena akar kebudayaannya sama, yakni dari suku Dayak.


Pumpung Hai Kalteng 2022, Parade 1.000 Dohong SeKalimantan di Palangka Raya. Kalteng Bicara

1. Mandau 2. Pandat 3. Tumbak 4. Duhung 5. Nyabor 6. Sumpit 7. Telawang 1. Mandau Tangkitn adalah mandau khas dari Kalimantan Barat. Sumber: boombastis.com Senjata pertama yang akan dibahas adalah Mandau.


Yuk Lestarikan 4 Jenis Senjata Tradisional Kalimantan Utara Ini

A Dohong dagger of Ngaju people. The Dohong (also Duhong or Duhung) is a dagger or short war sword from Borneo. The name is used figuratively to imply bravery. In other parts of Borneo, it is simply referred to as Mandau. [1] The Dohong is considered an ancient Dayak sword that was used long before the Mandau was introduced. [2]


Jual Pusaka Belati Tua Dayak Antik Dohong Duhung Langka Lawas Kalimantan Ori Asli Shopee Indonesia

Dohong tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang, hanya kepala suku yang boleh memiliki dan menggunakannya. Saat ini, dohong sudah sangat jarang ditemukan, bahkan di kalangan masyarakat Dayak pun. Padahal jika melihat sejarahnya, dohong lebih dahulu mucul daripada mandau. Namun, kini eksistensi dohong sudah tidak banyak diketahui orang.


Pembuatan Pedang Dohong Khas Suku Dayak Tertua Dari Mandau

Tetapi di Kalimantan Timur menyebutnya dengan Dohong. Duhung sejatinya adalah senjata tradisional Suku Dayak. Ia juga terkenal sebagai senjata tertua yang dimiliki Suku Dayak. Pada awalnya, senjata ini hanya bisa dimiliki oleh raja-raja ataupun leluhur orang Dayak seperti Raja Sangen, Raja Bunu, dan Raja Sangiang.


tunjuk.id Memperkenalkan kembali dohong sebagai senjata khas Dayak di Kalteng

Dohong. Dohong atau duhung adalah senjata tradisional Suku Dayak Ngaju yang tinggal di pesisir Kalimantan Barat. Dohong merupakan pedang bermata satu yang ramping dengan panjang sekitar 50 hingga 57 sentimeter. Dalam legenda Suku Dayak Ngaju, dohong disebutkan sebagai senjata tertua yang diciptakan leluhur Suku Dayak.


Mark A. Johnson Tribal Art >One Image

1. Mandau Fakta Unik Senjata Mandau a. Sarat Akan Makna Magis b. Proses Pembuatan Mandau Harus Melalui Ritual Panjang c. Bagian Mandau yang Unik 2. Bujak 3. Gayang 4. Sumpit 5. Telawang atau Perisai 6. Dohong 7. Lonjo atau Tombak 8. Keris 9.


Membuat Dohong Ukuran Jumbo Senjata Khas Kalimantan Asli Indonesia Mantap..!!! YouTube

June 5, 2019. "The first Dayak pastors blessed in 1935," reads the title of the image from the archives of the Basel Mission (QB-30.003.0023). The Basel Mission became active in Kalimantan only late: Due to its difficult financial situation after the end of World War I, the Rhenish Mission Society had offered to take over this mission field in.


Festival 1.000 Dohong Setanah Borneo Untuk Mengingat Kembali Tonggak Sejarah Suku Dayak

Mandau Senjata Tradisional Mandau @https://perpustakaan.id/ Senjata tradisional khas Kalimantan Barat yang pertama adalah Mandau. Senjata ini merupakan senjata andalan suku Dayak. Senjata Mandau dapat dikatakan sejenis dengan parang atau golok. Mandau dibuat dari bahan dasar pilihan yang diambil dari batu gunung yang mengandung besi.


Dague rituelle dohong, Tomun Dayak, Kalimantan, Bornéo, Indonésie Tomun Dayak Ritual Dagger

" Amazing Indonesia Kalimantan Tengah "Dohong atau duhung diyakini sebagai senjata tajam pertama Suku Dayak dan menjadi cikal bakal lahirnya senjata tajam la.


Dague rituelle dohong, Tomun Dayak, Kalimantan, Bornéo, Indonésie Tomun Dayak Ritual Dagger

Dohong, Kalimantan Barat Tanggal 26 Dec 2018 oleh Roro . Dohong, Kalimantan Barat Nama dari senjata tradisional masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat Dayak Ngaju adalah Dohong. Dohong mempunyai bentuk sebuah mata tombak yang bisa juga berfungsi sebagai pisau. Senjata ini dipercaya sebagai senjata yang tertua.


Dague rituelle dohong, Tomun Dayak, Kalimantan, Bornéo, Indonésie Tomun Dayak Ritual Dagger

Ever since his early years, Albert van Zonneveld (Leiden, 1951) has been fascinated by the traditional weapons of the Indonesian archipelago. The collections housed at the National Museum of Ethnology (now: Nationaal Museum van Wereldculturen) and the Army Museum (now: Nationaal Militair Museum) serving as a source of inspiration close to home, this hobby became more and more professional over.


Dohong, Senjata Tertua Suku Dayak Ngaju

1. Sumpit (Sipet) 2. Duhung (Dohong) 3. Mandau 4. Talawang (Perisai) 5. Kancip 1. Sumpit (Sipet) Sumber gambar: www.bukalapak.com Sumpit, di wilayah Kalimantan Tengah lebih dikenal dengan nama Sipet, yakni sebuah senjata tradisional yang difungsikan untuk berperang, berburu hewan, ataupun sebagai alat pembunuh secara diam-diam.


5 Senjata Tradisional Kalimantan Tengah yang Penuh Sejarah

Jakarta (ANTARA) - The government is simultaneously conducting environmental recovery efforts alongside working on the development of Indonesia's new capital (IKN) Nusantara in East Kalimantan, according to an official. "The IKN development will go hand in hand with environmental recovery efforts," Deputy Minister of Environment and Forestry.


Jual Dohong Duhung Mandau Mendau Kalimantan Borneo Dayak Kalteng Asli Kuno Batu Antik Lawas

5575 Dohong, senjata tradisional tertua yang dimiliki suku Dayak, dipamerkan dalam kegiatan Borneo XTRA-DIKSI di Pontianak. (Foto: Lydia Salsabilla/Kumparan.com) 1001indonesia.net - Selain mandau, masyarakat suku Dayak sebenarnya memiliki beragam senjata tradisional lain. Di antara senjata-senjata tersebut, ada yang bentuknya mirip keris.


Resource Spotlight “Traditional Weapons of the Indonesian Archipelago” by Albert van Zonneveld

To clarify the microbiological factors that explain high N 2 O emission in an arable peat soil in Central Kalimantan, Indonesia, a substrate-induced respiration-inhibition experiment was conducted for N 2 O production. The N 2 O emission rate decreased by 31% with the addition of streptomycin, whereas it decreased by 81% with the addition of.

Scroll to Top